Kabinet harshabrata

Visi Kami

Menjadikan BEM FF UMS sebagai tonggak dan fasilitator dalam lingkup yang kolaboratif, prestatif dan solutif untuk kemajuan dan kesejahteraan seluruh civitas akademika FF UMS

Misi Kami Tentang Harshabrata

Divisi Seni dan Olahraga Divisi Pengembangan Intelektual Divisi Pengembangan Organisasi dan Kaderisasi Divisi Islamic Student Center Divisi Eksternal Divisi Hubungan dan Sosial Masyarakat

Divisi Dana dan Usaha Divisi Media dan Publikasi Divisi Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa

News

Sunday, December 4, 2022

KONTAMINASI ETILEN GLIKOL PADA SEDIAAN SIRUP MENGECAM REPUTASI DUNIA KEFARMASIAN

KONTAMINASI ETILEN GLIKOL PADA SEDIAAN SIRUP MENGECAM REPUTASI DUNIA KEFARMASIAN


 

KONTAMINASI ETILEN GLIKOL PADA SEDIAAN SIRUP MENGECAM REPUTASI DUNIA KEFARMASIAN

Biro Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa Kabinet Flavia Fanya

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Farmasi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

 

            Sediaan Sirup merupakan sediaan cair yang berupa larutan yang ditandai dengan rasa manis dengan kandungan sukrosa tidak kurang dari 64% dan tidak lebih dari 66,0%. Sediaan sirup memiliki banyak keuntungan selain sangat mudah dalam pemakaiannya, terutama pada anak kecil. Sediaan sirup merupakan salah satu sediaan yang lebih cepat diabsorbsi dalam saluran cerna, sehingga efek terapeutik yang didapatkan oleh pasien akan lebih maksimal. Tetapi tidak semua obat dapat dibuat dalam bentuk sediaan larutan karena beberapa bahan bersifat tidak stabil dalam larutan.

 

Akhir-akhir ini dunia digemparkan oleh kasus cemaran etilen glikol pada sediaan sirup yang dapat mengakibatkan gagal ginjal akut. Kasus ini tentunya menjadi perbincangan yang hangat dan menimbulkan pro kontra di kalangan masyarakat, dimulai regulasi yang dikeluarkan pemerintah dalam hal memberhentikan peredaran semua jenis obat sediaan sirup di apotik hingga penarikan peredaran beberapa sediaan sirup yang dicurigai mengandung cemaran etilen glikol. Lantas bagaimana tanggapan WHO mengenai ini, apakah dengan adanya kasus ini akan menjadi suatu tanda bahwa sediaan obat sirup nantinya tidak lagi digunakan dalam dunia kesehatan?.

 

Kasus ini bermula pada tanggal 5 Oktober 2022 dengan dirilisnya informasi dari WHO mengenai ditemukannya senyawa zat kimia yang dapat mengakibatkan terjadinya kematian 66 anak di Gambia pada 4 jenis sirup buatan Meiden Pharmaceuticals Limited asal India. Empat obat batuk pilek yang dikaitkan dengan kematian 66 anak di Gambia adalah Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup dan Magrip N Cold Syrup. Rupanya WHO menemukan adanya cemaran ethylene glycol (EG) dan diethylene glycol (DEG) dalam beberapa sediaan tersebut. BPOM kemudian menyatakan bahwa setelah ditelusuri, keempat produk tersebut tidak terdaftar di Indonesia dan hingga saat ini tidak ada produk dari produsen Meiden Pharmaceuticals Limited yang terdaftar di BPOM sehingga tidak beredar di Indonesia. Terdapat 189 kasus gagal ginjal akut progresif atipikal di Indonesia yang didominasi oleh anak usia 1 - 5 tahun. Kasus meningkat pesat selama 3 bulan terakhir dari bulan sebelumnya. Melihat kondisi tersebut, Kementerian Kesehatan mengeluarkan surat edaran nomor SR.01.05/III/3461/2022 perihal Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury). Dalam surat edaran tersebut, terdapat 9 rekomendasi yang diminta oleh Kemenkes dan salah satunya adalah meminta seluruh apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas dan/atau bebas terbatas dalam bentuk sirup kepada masyarakat sampai dilakukan pengumuman resmi dari pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Menanggapi terkait hal ini, Kemenkes bersama dengan BPOM, IDAI, dan pihak lainnya menganalisis dan menginvestigasi untuk menemukan solusinya. BPOM mengumumkan 5 produk obat sirup di Indonesia yang berbahaya karena mengandung ethylene glycol (EG) melampaui ambang batas. Dilansir dari laman resmi BPOM RI, kelima produk itu di antaranya Termorex Sirup (obat demam), Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), Unibebi Cough Syrup (obat batuk dan flu), Unibebi Demam Sirup (obat demam), dan Unibebi Demam Drops (obat demam). BPOM telah mengeluarkan daftar sejumlah 133 obat sirup yang disebut aman dari cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG). Disusul juga, bahwasannya pemerintah menemukan obat yang relevan untuk mengatasi gagal ginjal akut pada anak, yaitu fomepizole yang didatangkan dari jepang. Tepat 5 November 2022 tercatat terdapat 324 kasus, yang terdiri dari 27 kasus dalam perawatan, 195 meninggal, dan sembuh 102 kasus. Kabar baiknya tidak ada lagi kabar bertambahnya kasus gagal ginjal akut hingga 6 November 2022.

 

Sebelum lebih jauh membicarakan kasus ini, akan lebih baiknya kita mengenal apa itu etilen glikol atau kerap disebut EG yang diduga sebagai zat yang menimbulkan cemaran pada sediaan sirup. Etilena glikol (EG) adalah salah satu dari beberapa alkohol beracun yang digunakan untuk tujuan pengobatan dan toksikologi. Fakta yang mengejutkan bahwasannya etilen glikol ini tidak hanya digunakan sebagai bahan obat oral, namun juga sebagai cairan pompa hidrolik, tinta stamp pad, pena, pelarut, cat, plastik, film, dan kosmetik. Hal ini dikarenakan etilen glikol dapat melarutkan sebagai pelarut, antimikroba sebagai pengawet, dan desinfektan. Selain itu, etilen glikol juga digunakan di Amerika Serikat sebagai bahan utama hampir semua produk pendingin. Fungsinya untuk menaikkan titik didih dan menurunkan titik beku (defrost) cairan pendingin yang beredar melalui radiator mobil. Dari sini kita dapat melihat bahwa etilen glikol bukanlah bahan alami untuk konsumsi manusia. Etilena glikol adalah bahan kimia yang tidak berwarna, tidak berbau, dan berasa manis. Namun bahan-bahan tersebut bersifat racun jika tertelan dan terserap ke dalam tubuh. Terjadinya keracunan etilen glikol karena mengandung antifreeze dalam suatu pendingin yang biasanya digunakan pada radiator mobil. Dietilen glikol (dietilen glikol) memiliki sifat yang tidak jauh berbeda dengan etilen glikol. Pada dasarnya, dietilen glikol merupakan gabungan etilen glikol yang tingkat racunnya lebih rendah daripada etilen glikol. Dietilen glikol sering digunakan dalam produk rumah tangga. Namun, zat ini juga dapat digunakan sebagai pelarut sirup medis untuk menggantikan gliserin karena lebih murah.

 

Etilen Glikol (EG) merupakan kontaminan dan seharusnya tidak ada di dalam sirup ataupun di dalam sediaan obat. Misalnya jika menggunakan Propilen glikol atau gliserin, maka adanya kontaminan etilen glikol (EG) atau dietilen glikol (DEG) hanya maksimal 0,1 persen. Perlu ditekankan bahwa propilen glikol tidak berbahaya selama konsumen memenuhi ADI (Acceptable Daily Intake) atau dosis perhari yang dapat diterima tubuh. Namun, berdasarkan temuan BPOM tentang cemaran etilen glikol mencapai 99 persen. Hal ini berarti etilen glikol sudah bukan dianggap cemaran, melainkan kosolven dalam obat dan dengan jumlah yang begitu besar memang tidak diperbolehkan. Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) bukanlah komposisi obat, tetapi cemaran atau disebut sebagai kontaminan dari bahan baku obat, yaitu kontaminan dari propilen glikol, polietilen glikol atau kontaminan dari sorbitol dan juga gliserin

 

 

Tentunya menjadi pertanyaan bagi kita semua, bagaimana etilen glikol dapat menyebabkan gagal ginjal akut. Jadi, etilen glikol di dalam tubuh tentunya akan mengalami metabolisme dalam hati kemudian menjadi asam glikolat. Jika terjadi penumpukan di dalam darah, maka dapat mengakibatkan suasana darah menjadi asam yang dapat menyebabkan mual dan sesak napas. Belum berakhir sampai disitu, asam oksalat akan diubah lagi menjadi kalsium oksalat, kalsium oksalat inilah yang menjadi pemicu terbentuknya batu ginjal. Kalsium Oksalat tersebut jika mengkristal akan membentuk ujung yang runcing yang dapat melukai organ ginjal sehingga dapat menyebabkan gagal ginjal. Jika seseorang terdehidrasi, maka pembentukan Kalsium Oksalat dapat semakin cepat dan banyak. 

 

Pada 31 Oktober 2022, pemerintah mendatangkan fomepizole dari jepang sebagai obat dalam mengatasi gagal ginjal akut anak yang disebabkan karena etilen glikol. Fomepizole atau 4-methylpyrazole merupakan obat yang disetujui oleh FDA pada tahun 1997 dan merupakan satu-satunya zat yang disetujui untuk antidotum bagi kasus keracunan etilen glikol. Fomepizole tidak hanya digunakan untuk keracunan etilen glikol namun juga berfungsi untuk mengobati kasus keracunan metanol yaitu dengan menghambat pemecahan  zat menjadi suatu metabolit yang bersifat toksik aktif. Fomepizole merupakan inhibitor kompetitif bagi enzim alkohol dehidrogenase di hati yang merupakan sumber utama zat yang digunakan untuk metabolisme etilen glikol dan metanol.

 

       IAI meminta pemerintah lebih bijak dalam pengawasan obat, hal ini mengingat masih banyak masyarakat yang membutuhkan sediaan sirup dalam proses pengobatan berkaitan dengan kondisi klinis yang mereka hadapi. Anggota dewan pakar PP IAI lestari menyampaikan bahwa kemenkes dan BPOM belum memiliki kesimpulan penyebab pasti gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak di indonesia, sebab ditemukan pasien yang sama sekali tidak mengkonsumsi obat sirup parasetamol. Berbeda dengan kejadian di Gambia yang sudah dipastikan penyebab gagal ginjal akut itu berasal dari obat sirup yang terkontaminasi etilen glikol (EG) atau dietilen glikol (DEG) dalam dosis yang melebihi ambang batas keamanan. Kasus ini masih terus dilakukan penelitian lebih lanjut, karena ada kemungkinan penyebab lainnya adalah interaksi antar obat maupun obat dengan makanan, dll. Di samping itu, masyarakat juga perlu memahami sediaan obat selain sirup. Untuk menindaklanjuti kasus ini IAI telah menerbitkan surat edaran yang ditujukan kepada para pengurus daerah IAI atau para apoteker di Indonesia, dengan nomor B2-382/PP.IAI/2226 pada tanggal 19 Oktober 2022. Diharapkan agar para apoteker lebih memperhatikan interaksi obat dan juga makanan. Interaksi ini beresiko menimbulkan atau memperparah kondisi gagal ginjal akut. Sampai pada tanggal 2 November, Kemenkes merilis daftar obat sirup yang mengandung etilen glikol dan dietilen glikol, yaitu :

  1. Flurin DMP Sirup dari PT Yarindo Farmatama
  2. Unibebi Demam Syrup 60 ml dari PT Universal Pharmaceutical Industries
  3. Unibebi Demam Drops 15 ml dari PT Universal Pharmaceutical Industries
  4. Unibebi Cough Syrup 60 ml dari PT Universal Pharmaceutical Industries
  5. Paracetamol Drops dari PT Afi Farma Pharmaceutical Industries
  6. Paracetamol Sirup Rasa Peppermint dari PT Afi Farma Pharmaceutical Industries
  7. Vipcol Sirup dari PT Afi Farma Pharmaceutical Industries

 

Gagal ginjal akut yang disebabkan oleh cemaran etilen glikol pada sediaan sirup merupakan kasus yang perlu kita perhatikan. Hal ini dikarenakan tingginya kasus pada tiga bulan terakhir ini menimbulkan kekhawatiran bagi kita semua. Terlebih kita ketahui bahwasannya sediaan sirup merupakan sediaan yang banyak dipasarkan dan banyak dikonsumsi terutama bagi anak-anak. Dari kasus ini tentunya menjadi suatu tantangan bagi dunia kefarmasian terutama seorang apoteker untuk menciptakan suatu sediaan yang lebih aman dan mudah dikonsumsi. Apoteker juga lebih menekankan lagi perannya dalam pengawasan peresepan, peracikan, dan pendistribusian obat. Sebagai mahasiswa, tentunya kita juga dapat memberikan peran dengan memberikan edukasi terkait kasus ini terhadap masyarakat. Sehingga nantinya masyarakat dapat lebih bijak dalam menanggapi isu ini dan meningkatkan pemahaman mengenai kasus gagal ginjal akut pada anak. Harapannya kasus-kasus seperti ini tidak akan terjadi lagi dan pengawasan mengenai produksi obat menjadi diperketat.

 

 

Daftar Pustaka

Arief Maulana.2022. “Mengapa Dietilen Glikol dan Etilen Glikol Memicu Gagal Ginjal?”.

Mengapa Dietilen Glikol dan Etilen Glikol Memicu Gagal Ginjal? – Universitas Padjadjaran (unpad.ac.id) diakses pada 21 November 2022.

Citra Larasati. 2022” Etilen Glikol dan Dietilen Glikol di Obat Sirop Aman Dalam Kadar Tertentu? Ini Faktanya.”

https://www.medcom.id/pendidikan/riset-penelitian/4KZPvjgb-etilen-glikol-dan-dietilen-glikol-di-obat-sirop-aman-dalam-kadar-tertentu-ini-faktanya diakses pada 21 November 2022.

Dirjen POM. 1979.  Farmakope Indonesia”

http://repository.uam.ac.id/id/eprint/50/1/Jurnal%20Djelang%20-%20Formulasi.pdf diakses pada 21 November 2022

Farmasetika.com. 2022. “66 Anak Meninggal, WHO Larang Penggunaan Obat Batuk Produksi India”

66 Anak Meninggal, WHO Larang Penggunaan 4 Obat Batuk Produksi India – Info Farmasi Terkini Berbasis Ilmiah dan Praktis (farmasetika.com) diakses pada 21 November 2022.

Farmasetika.com. 2022. ”Mengenal Fomepizole: Antidotum Penawar Etilen Glikol, Cegah Gagal Ginjal”

https://farmasetika.com/2022/10/22/mengenal-fomepizole-antidotum-penawar-etilen-glikol-cegah-gagal-ginjal/  diakses pada 21 November 2022.

Farmasetika.com. 2022. “Terkait Gangguan Ginjal Kemenkes Minta Apotek Tak Jual Dulu Obat Bentuk Sirup”

Terkait Gangguan Ginjal, Kemenkes Minta Apotek Tak Jual Dulu Obat Bentuk Sirup – Info Farmasi Terkini Berbasis Ilmiah dan Praktis (farmasetika.com) diakses pada 21 November 2022.

Jawapostv. 2022. “BPOM Umumkan Obat Sirop Mengandung Cemaran EG dan DEG, Ini Daftarnya”

BPOM Umumkan Obat Sirop Mengandung Cemaran EG dan DEG, Ini Daftarnya (jawapos.com) diakses pada 21 November 2022.

Kemenkes. 2022. “Tidak ada Penambahan Kasus GGAPA”

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (kemkes.go.id) diakses pada 21 November 2022.

Kompas.com. 2022. “IAI Minta Pemerintah Lebih Bijak Soal Larangan Obat Sirup”

https://nasional.kompas.com/read/2022/10/21/13575511/iai-minta-pemerintah-lebih-bijak-soal-larangan-obat-sirup diakses pada 21 november 2022.

Maryati. 2022. “Gagal Ginjal Akut Dilaporkan Seorang Anak Usia 6 Bulan Sampai 18 Tahun”

Gagal ginjal akut dilaporkan serang anak usia 6 bulan sampai 18 tahun (yahoo.com) diakses pada 21 November 2022.

Muhammad Taufiq. 2022 “Apa Itu Etilen Glikol dan Dietilen Glikol, Kimia Perusak Ginjal Pada Obat Sirop Anak”

https://jatim.suara.com/read/2022/11/03/083500/apa-itu-etilen-glikol-dan-dietilen-glikol-kimia-perusak-ginjal-pada-obat-sirop?page=2 diakses pada 21 November 2022.

Tjay, T. H., dan Rahardja, K., 2002. “ Obat-Obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan Efek Sampingnya”

http://eprints.ums.ac.id/12664/2/BAB_1.pdf diakses pada 21 November 2022

Tribun Health.com. 2022 “Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) Bukan Bahan Baku Obat, Melainkan Kontaminan”

https://health.tribunnews.com/2022/10/25/etilen-glikol-eg-dan-dietilen-glikol-deg-bukan-bahan-baku-obat-melainkan-kontaminan diakses pada 21 November 2022.

 

 

110 +
Average Pageviews Everyday
3400 +
Pageviews Last Month
32000 +
Total Pageviews Everytime

Ur Feedback

BEMF Farmasi UMS

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta adalah sebuah lembaga eksekutif dalam menjalankan miniatur government yang berkemajuan, menjadi motor dari perubahan civitas akademika dan inspirasi bagi masyarakat.

Lt.1 Fakultas Farmasi UMS

Jl. Achmad Yani - Tromol Pos I Pabelan Kartosuro Sukoharjo

SOLOTOPRO

Solidaritas, Loyalitas, Totalitas, Profesionalitas

Email

solotopro[at]gmail.com

ipt>