IDENTITAS BARU APOTEKER INDONESIA DENGAN SPESIALISASI APOTEKER
Magang dan Biro Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa Kabinet Diploria , Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Farmasi , Universitas Muhammadiyah Surakarta
Spesialis apoteker adalah sebuah usaha untuk mengkhususkan keterampilan apoteker agar nantinya apoteker dapat secara ahli dan kompeten dalam satu bidang yang lebih sempit. Apoteker spesialis tersusun dari dua kata yaitu apoteker dan spesialis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, apoteker memiliki arti orang yang ahli dalam ilmu obat-obatan atau orang yang berwenang untuk membuat obat untuk dijual. Sedangkan spesialis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti orang yang ahli dalam suatu cabang ilmu atau keterampilan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa apoteker spesialis merupakan seorang yang ahli dalam ranah obat-obatan, yang memiliki fokus pada suatu bidang tertentu seperti onkologi atau penyakit-penyakit lainnya.
Dalam memberikan pelayanan, apoteker kerap berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain seperti dokter, perawat, atau ahli gizi agar pengobatan yang diberikan aman dan efektif bagi pasien. Profesi apoteker memiliki peran yang penting dalam dunia kesehatan yaitu sebagai pengelola ketersediaan dan penggunaan obat mulai dari dosis hingga efek samping bagi pasien yang menggunakannya. Selain itu, apoteker juga berperan dalam pemberian konseling pada pasien dalam rangka mengedukasi pasien mengenai prinsip penggunaan suatu obat. Terlebih lagi, pada beberapa negara di dunia, yang berperan dalam merekomendasikan obat bukanlah dokter melainkan apoteker spesialis dalam farmasi klinik. Apoteker juga mengawasi obat yang beredar di pasar melalui audit rutin, pengujian sampel, dan monitoring efek samping obat dan obat tradisional. Apoteker juga berperan dalam mengawasi penggunaan narkotika dan psikotropika. Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) tahun 2007 menyimpulkan bahwa kesalahan dalam pemberian obat menduduki urutan pertama yaitu berkisar 24,8% dari insiden yang dilaporkan. Kondisi ini menjadi perhatian khusus untuk profesi apoteker karena keberhasilan suatu medikasi adalah tanggung jawab seorang apoteker.Di lain kondisi, apoteker dituntut serba tahu dan kompeten di semua jenis penyakit.
Namun, signifikansi peran apoteker di Indonesia seringkali masih dipandang sebelah mata. Menurut Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt., salah satu alasan mengapa profesi apoteker dipandang tidak semestinya ialah karena kondisi kerja apoteker yang tidak mensyaratkan spesialisasi apoteker. Contohnya, tidak hanya apoteker klinis saja yang boleh melamar ke-RS, dan begitu pula sebaliknya, tidak hanya apoteker industri saja yang boleh melamar ke industri farmasi. Tidak menutup kemungkinan bahwa hal ini terjadi karena spesialisasi apoteker belum dijadikan syarat dalam perekrutan tenaga kerja kefarmasian di Indonesia. Tentunya hal ini membuat kinerja apoteker di bidangnya kurang maksimal karena ilmu yang dipelajarinya tidak sepenuhnya teraplikasikan dalam profesinya. Selain itu, penerapan program apoteker spesialis di Indonesia ini nyatanya harus terhambat oleh beberapa kendala. Kendala-kendala tersebut diantaranya :
1) persebaran apoteker yang tidak merata di Indonesia ( ditemukan banyak puskesmas tidak memiliki apoteker)
2) kurangnya kualitas pendidikan farmasi di Indonesia (masih adanya 56% prodi S1 farmasi yang belum terakreditasi)
3) Tenaga kerja farmasi belum memiliki payung hukum yang konkret sehingga tidak ada kejelasan regulasi.
4) Kurikulum pendidikan farmasi yang belum merata di Indonesia
5) Belum adanya tenaga pengajar dan fasilitas penunjang yang memadai untuk diadakannya spesialis apoteker.
Untuk tahap pertama, kandidat menjalani seleksi. Mereka juga harus melakukan internship dan dinyatakan lulus penilaian RPL tahap I. Untuk dapat disahkan sebagai apoteker spesialis farmasi nuklir, kandidat harus memiliki pengalaman praktek di fasilitas kedokteran nuklir, memiliki publikasi ilmiah, pendidikan pelatihan dan pengembangan diri. Mereka juga dinilai dalam hal kepemimpinan, hubungan kerja kolaboratif dan manajemen. Setelah itu, dilakukan proses RPL tahap 2 dan wawancara tahap berikutnya untuk dapat disahkan sebagai apoteker spesialis radio farmasi. Adapun manfaat dari spesialisasi apoteker :
- Menyadarkan masyarakat akan pentingnya peran apoteker
- Menambah kepercayaan masyarakat terhadap profesi apoteker
- Meningkatkan derajat profesi apoteker agar lebih dikenal masyarakat
- Lebih meningkatkan pengetahuan seorang apoteker karena ilmu yang dipelajari lebih spesifik.
- Mendukung terealisasinya interprofesional di bidang kesehatan.
- Meminimalisir kesalahan (medication error) dalam terapi
- Meningkatkan pelayanan kefarmasian
- Meningkatkan keberhasilan terapi
- Sebagai sarana untuk menjaga dan meningkatkan kompetensi apoteker dengan menghadirkan praktisi profesional serta regulator
Apoteker memiliki peran penting dalam dunia kesehatan, yaitu memberikan konseling kepada pasien dan masyarakat terkait penggunaan obat yang benar, mengoptimalisasi penggunaan sediaan farmasi, memberikan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan, mengawasi obat yang beredar di pasar melalui audit rutin, pengujian sampel, dan monitoring efek samping obat, mengawasi penggunaan narkotika dan psikotropika, serta mengevaluasi obat meliputi obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, dan pangan. Di luar negeri perkembangan farmasi klinik sudah sangat maju. Di sana, dokter yang mendiagnosa penyakit, sementara apoteker spesialis dari farmasi klinik yang akan merekomendasikan obatnya. Sistem spesialiasi apoteker yang ada di Amerika Serikat yang sebelumnya sudah mengenal 8 jenis spesialisasi apoteker yakni ambu latory care, critical care, nu clear pharmacy, nutrition support pharmacy, oncology, pediatric, pharmaco teraphy dan psychiatric pharmacy. Sedangkan di Singapura sendiri mengenal 5 apoteker spesialis yaitu advanced pharmacotherapy (dengan spesialisasi di bidang infeksi, geriatri, kardiologi dan psikiatri) dan apoteker spesialis onkologi.
Spesialisasi apoteker yang dicanangkan yaitu mengenai spesialisasi apoteker radio farmasi memang penting adanya namun mengingat jumlah PSPA di indonesia yang masih sedikit dan juga masih sedikit akreditasi fakultas farmasi yang tergolong baik dan sangat baik. Mengingat hal itu alangkah lebih baiknya membenah diri terlebih dahulu mengenai program profesi apoteker dan sarjana farmasi yang baik.
Daftar Pustaka
Devi, Olivia Chyntia. 2017. Apoteker spesialis: Apakah diperlukan?.
https://today.mims.com/apoteker-spesialis--apakah-diperlukan- Diakses pada 16 Oktober 2020.
Ika. 2018. Penting, Peran Apoteker dalam Dunia Kesehatan. https://www.ugm.ac.id/id/berita/16180-penting-peran-apoteker-dalam-pelayanan-kesehatan Diakses pada 17 Oktober 2020.
0 Response:
Post a Comment